Pengalaman Uhuk Kirim Abuse Report ke T3lkom

report abuse

Saya mau cerita tentang pengalaman pahit ketika ingin mengirimkan laporan abuse ke telkom dengan alamat email abuse [a.t] telkom.net.id karena saya rasa ini bisa jadi pembelajaran kita semua bagaiman pentingnya manage email secara reguler dan good behaviournya seperti apa. Karena saya rasa kontak email abuse sangatlah penting.

Kontak Abuse

Dalam tiap organisasi perlu adanya transparansi dan feedback jika ada terjadi sesuatu. Entah itu kelalaian, atau laporan atau bahkan adanya query penting yang bisa saja sangat diperlukan dalam hal tertentu. Dalam dunia per-server-an ada yang namanya kontak abuse yang selalu disematkan di setiap informasi whois IP yang disediakan oleh APNIC. Oleh karena perlu diperhatikan juga kontak abuse ini agar selalu bisa di reach setiap waktu, in case abuse report.

Karena saya bekerja di sebuah perusahaan IT infrastruktur swasta, pernah sesekali dapat email abuse report adanya scam dan phissing dalam suatu website tertentu. Saya cek IP nya mengarah ke telkom, kok ngirimnya ke abuse email kantor kami? Jadi singkatnya saya kadang suka cek abuse dan yah hal-hal seperti ini suka terjadi. Memang sih itu customer menggunakan DNS perusahaan kami, tapi kan ngarahnya ke IP telkom.

Bounce Back

Jadi saya coba kirim email ke kontak abuse email tersebut dan pada subjek saya tambahkan “FWD” yang artinya hasil forward. Dan hasil email abuse saya copy paste sama persis. Dan setelah di kirim ternyata dapat bounce back guys. Dalam pesan bounce back itu dikatakan kalau kotak mailbox abuse [at] telkom.net.id ternyata full guys inbox nya. Goddammit.

I wonder why mengapa banyak laporan abuse malah send abuse nya ke provider DNS which is us. Jadi saya jadi tahu mengapa banyak laporan abuse yang nyangkut ke kita. Padahal itu bukan IP kita, dan kita tidak bisa merubah DNS seenak jidat karena yes, it is not our reach.

Jadi yang mau saya sampaikan adalah it is good to check abuse report daily dan memastikan kalau disk space mailbox nya cukup. Atau alternatif, jangan dikasih mailbox tapi di set forward email saja ke beberapa mailbox engineer yang memang bertanggung jawab untuk ngecek abuse. Jadi biar ke control.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *