Alasan Telkom Akses Internet Putus

Buat teman-teman yang pernah menggunakan telkom, tentunya pernah mengalami yang namanya internet putus-putus. Misalnya sedang mengunjungi situs A namun tiba-tiba saja di siang hari putus alias timeout. Namun kalau kita mengakses situs B eh ternyata bisa. Bahkan kita mengakses website C eh ternyata bisa. Ada apa sebenarnya gerangan? Apakah telkom sejelek itu?

Kalian salah besar. Jangan suuzon dulu. Telkom adalah penyedia internet (ISP) terbesar internet di pelosok Nusantara ini. Kalau tidak percaya, dari Sabang hingga Merauke, infrastruktur telkom seluruhnya ada. Oleh karena itu, kalau membicarakan infrastruktur, maka sejatinya perusahaan swasta yang ada saat ini mungkin kalah dibandingkan dengan telkom.

Fakta Akses Internet Putus

Sebelum kita masuk ke berita inti, saya ceritakan dulu dari awal. Secara garis besar, bandwidth yang dimiliki telkom kalau di total mungkin semua penyedia internet swasta kalah deh. Namun faktanya ada kalanya ketika kalian mengakses suatu website, atau aplikasi tertentu ternyata internetnya putus ke beberapa situs atau aplikasi tertentu saja. Bukan putus 100%.

Baca juga : Paket Internet Smartfren MIFI Alternatif

Ternyata, koneksi telkom yang mungkin saturated dan throttled adalah bukti utama sebagian koneksi pengguna telkom terputus ketika mengakses ke beberapa website atau aplikasi online. Hal ini diperkuat karena koneksi ke OpenIXP dari telkom terlihat sangat penuh.

Perlu diketahui, pertukaran koneksi terbesar se-Indonesia (Internet Exchange) berada di 2 tempat di Jakarta. Yakni OpenIXP di daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan. Kemudian IIX yang berada di gedung Cyber 1, Jakarta Selatan. Bisa dikatakan hampir semua koneksi internet dan penyedia internet (ISP) tersambung di dua destinasi exchange tersebut.

Baca juga : Bagaimana Masa Depan Pengguna CentOS?

Pada dasarnya tiap ISP atau jaringan yang terhubung dengan Exchange tersebut kecepatannya beragam. Ada yang kecepatan 1 Gbps, 4 Gbps, 10 Gbps bahkan hingga di atas 100 Gbps. Semakin banyak pengguna internet yang ada, maka harus di tingkatkan pula kapasitas port Exchange yang tersambung ke OpenIXP dan IIX. Upgrade kapasitas ini sangat diperlukan karena untuk menghindari bottleneck antar koneksi.

Banyak Komplain

Nah ceritanya makin seru di sini. Karena saat ini saya bekerja di salah satu perusahaan cloud infrastruktur di Jakarta, dan jujur saja pada tanggal 7 Juni 2021 lalu kami menerima banyak sekali komplen dan bisa dikatakan 99% itu dari pelanggan telkom, seperti Indihome, by.U, dsb. Dari segi pelanggan yang mereka tahu, mereka sudah bayar internet kemudian tidak bisa buka website atau aplikasi online. Jadi yang salah si penyedia infrastruktur tujuan aja.

Beberapa pelanggan menyebutkan mereka yang menggunakan Indihome sudah eskalasi masalah tersebut ke bagian teknikal namun tidak ada masalah apa-apa di sana. Dan kemudian terus blaming kami sebagai penyedia infrastruktur website dan aplikasi online mereka.

Telkom ke OpenIXP 40 Gbps

Jadi waktu itu kita coba minta ke upstream penyedia kami untuk minta di screenshot trafik dari Telkom ke OpenIXP. Dan ternyata sangat fantastis statiknya. Terlihat trafik yang ada dari telkom ke OpenIXP ternyata pada tanggal 7 Juni 2021 lalu sudah melebihi 40 Gbps. Wow, sangat fantastis sekali angka tersebut.

Baca juga : Install OpenVPN Network Manager

Nah saya pun bertanya kepada komunitas APJII berapa sih sebenarnya alokasi bandwidth telkom ke OpenIXP. Mereka menyebutkan pada waktu itu 7 Juni 2021 telkom punya bandwidth port sebesar 40 Gbps saja. Sedangkan usage yang ada sudah melebihi 40 Gbps. Kadang saya bertanya, mengapa sudah tahu besar statistik bandwidthnya tidak melakukan upgrade? Upgrade ke 50 Gbps saya rasa bukan hal yang sulit untuk telco terbesar di Indonesia.

Nah loh, penggunaan mereka saja ke OpenIXP sudah melebihi 40 Gbps, berarti jika melebihi kapasitas port tersebut kalian bisa tahu dampaknya bukan? Ya, terjadinya throttled koneksi atau intermittent bagi sebagian pelanggan telkom, entah itu telkomnet, by.U, Indihome atau pun astinet. Di bawah ini adalah screenshot yang saya minta ke upstream provider namun tanggal 16 Juni 2021.

Heboh Koneksi Telkom Mati

Kalian mungkin baca berita dan portal online saat pengguna telkom mengalami kesulitan untuk mengakses PPDB online tanggal 7 Juni 2021, dimana sebagian besar orang tua berlomba-lomba mendaftarkan anak mereka ke sekolahan berbasis online. Dengan harapan, anak mereka dapat diterima dan proses pendaftaran mudah dan lebih cepat serta tanpa antre. Tapi kenyataan berkata lain.

Tentu saja, karena port telkom ke OpenIXP sudah kepenuhan bos. Hilirnya besar, tapi pipa di tengah-tengahnya kurang besar. Jadi koneksi tersendat di port OpenIXP saja. Tentu saja pada tanggal tersebut para petinggi telkom mendapatkan sentilan keras dari publik.

Koneksi Sudah Normal

Ternyata pasca insiden tersebut kini telkom sudah kembali normal. Jika di lihat tanggal 16 Juni 2021 terlihat bahwa untuk daily grafik bukan mentok di 40 Gbps, namun di 52 Gbps. Sepertinya pihak telkom sudah melakukan upgrade port ke 52 Gbps (sebelumnya 40 Gbps). Dengan demikian, keresahan masyarakat kini sudah bisa diatasi dan semoga ke depannya tidak terjadi hal yang sama untuk kesekian kalinya. Karena insiden port telkom ke OpenIXP throtthled bukan terjadi hanya 1x namun berkali-kali.

Semoga pembaca pengguna setia produk telkom baik itu Indihome, telkomnet, by.U, dan astinet bisa membaca ini dan teredukasi mengapa koneksi internet mati secara parsial saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *