Konfigurasi SWAP swappiness Bagaimana?

Fungsi swap yang ada pada Linux bisa dikatakan sangat membantu ketika RAM memory sudah mulai kehabisan. Namun jika konfigurasi swap tidak terlalu optimal, mungkin bisa mengganggu performa juga. Untuk server dengan ram besar, sepertinya tidak masalah. Yang jadi masalah adalah server dengan ram kecil, atau penggunaan resource yang sangat banyak.

Linux mempunyai setting yang bisa di utak atik secara manual, tergantung kebutuhan kita. Sebelum utak atik swappiness ini lebih lanjut, kita harus ketahui dulu berapa nilai yang harus kita set.

Untuk mengecek swappiness kita bisa gunakan command :

cat /proc/sys/vm/swappiness

Pada dasarnya default hasilnya pasti 60. Artinya apa? Berarti saat penggunaan RAM mencapai lebih dari 40% berarti penggunaan swap akan diaktifkan. Swap ini nantinya berfungsi layaknya memory RAM juga.

Namun untuk server yang punya RAM besar (di atas 8 GB) rasanya swappiness tidak terlalu berguna karena sudah tercover dengan RAM. Rata-rata server dengan ram besar akan mengaktifkan swappines di bawah 20 atau hanya 20.

Lalu bagaimana kalau saya ingin set swappines saya hanya 10 saja? Pastikan punya akses root / sudo.

vi /etc/sysctl.conf
vm.swappiness = 10

Kita apply.

sysctl -p

Secara teori mempunyai swap cache memang sangat bagus untuk mempercepat proses apalagi untuk versi desktop. Namun perlu diingat swap cache ini berhubungan dengan I/O atau kecepatan baca tulis disk. Jadi pastikan kecepatan baca tulis disk server kamu tidak dalam posisi throttled. Lebih bagus lagi kalau menggunakan SSD.

Untuk segmen server (butuh performa tinggi) sangat disarankan set swappiness antara 10 hingga 20 saja. Namun bagi mereka yang resourcenya agak pas-pasan maka bisa mengaktifkan swappines hingga 60-70 sesuai dengan kebutuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *