Pilih shared webhosting atau VPS?

Sudah lama saya tidak menulis blog pada bulan July. Kalau kemarin saya menulis tentang Cara request kartu fisik atau vcc ke Neteller, nah sekarang kita akan membahas antara shared webhosting dan vps.

Banyak sekali perbincangan yang sudah dibahas pada artikel website / blog lain ataupun pada forum tertentu. Sebenarnya sangat simpel untuk menentukan mana yang akan anda pakai atau pilihan anda jatuh kemana. Ya jujur saja, semua itu tergantung pada uang atau modal yang anda miliki. Pada topik ini saya akan mencoba menjelaskan secara jelas dan buka-bukaan dengan analisa yang mudah dan dapat dimengerti.

Mungkin ada beberapa pembaca sekalian yang masih agak kurang mengerti dengan beberapa istilah ini. VPS adalah kepanjangan dari virtual private server adalah istilah yang digunakan para penyedia (hoster) untuk menyediakan hosting (tempat) yang mempunyai resource atau daya baik itu memory, disk space dan cpu power tersendiri. Sedangkan shared hosting adalah istilah yang digunakan untuk menyediakan hosting (tempat) dengan resource atau daya secara campur (shared).

Segi harga

Untuk dari segi harga, versi shared webhosting adalah solusinya. Selain menawarkan harga yang relatif murah dan terjangkau. Harga yang ditawarkan bervariasi. Sepengalaman saya, mulai dari harga 1000 perak hingga ratusan ribu tersedia untuk shared hosting. Beda halnya dengan VPS, versi yang satu ini harganya relatif agak tinggi menurut sebagian orang. Harga yang berkisar sepengalaman saya mulai dari 50.000 perak hingga jutaan rupiah, tergantung memory dan diskspace yang kita gunakan.

Segi keamanan

Dari segi keamanan, VPS adalah solusinya. Mengapa? Ya karena VPS mempunyai sistem keamanan yang bersifat sendiri (standalone). Meski demikian, tergantung bagaimana kita sebagai pengguna VPS untuk menyikapi kebijakan pembuatan password juga. Mau sistem sekuat apapun kalau yang make sentolop, misalnya password gampang ditebak yah sama saja. Mengapa VPS lebih aman? Karena VPS adalah bagian dari teknologi virtualisasi. Istilahnya, ada 1 asrama dan tiap asrama tsb ada beberapa kamar yang mempunyai kunci dan tiap kamar dibatasi oleh tembok. Kalau kunci tiap kamar lemah, sama saja mudah dibobol bukan?

Untuk segi keamanan, shared hosting tidak saya rekomendasikan. Karena sangat riskan saat menyimpan file kita baik itu berupa website atau email, karena sifatnya yang shared (jadi satu) antara pengguna satu dengan yang lainnya. Ibaratnya ada 1 rumah kontrakan besar, kemudian isinya banyak orang. Walaupun punya tempat tidur masing-masing, namun ada saja kemungkinan tempat tidur kita diambil, misalnya pintu lupa dikunci atau pintu kuncinya longgar.

Segi kenyamanan

Segi kenyamanan kali ini saya definisikan mudah atau tidaknya kita mengelola file kita atau mendeploy website / email kita. Dengan demikian, dari segi kenyamanan shared hosting lebih unggul. Karena shared hosting segala sesuatunya sudah di setup dan kita pengguna hanya tinggal memakai saja. Ada interface (sistem antarmuka) yang siap pakai dan pada beberapa versi yang terkenal anda bisa langsung membuat website dengan beberapa klik saja.

VPS menurut saya agak tidak nyaman untuk pengguna pemula. Karena kalau kita beli/sewa VPS, itu harus di setup dulu. Beberapa penyedia sudah ada yang menolong kita dalam setup, namun beberapa tidak. Pengguna VPS harus ada yang mendampingi kalau anda memang masih newbie banget.

Segi ketersediaan

Segi ini saya nilai dari batas atau limit yang diperbolehkan untuk deploy website. Dalam hal ini VPS lebih direkomendasikan. Kenapa? Karena jelas kita mempunyai resource memory sendiri dan diskspace yang lumayan besar. Bahkan kita mempunyai IP publik statik sendiri. VPS bisa kita sesuaikan resource memory atau diskspace sesuai dengan kebutuhan kita. Biasanya ada tambahan harga untuk penyesuaian berupa upgrade.

Rata-rata shared hosting yang menyediakan harga yang relatif murah mempunyai limit yang terbatas saat menjalankan website. Sebagai contoh proses php yang boleh dijalankan maksimal hanya 128 MB, atau eksekusi query database maksimal perjam berapa, email dalam 1 jam yang boleh dikirim sebanyak berapa, dan masih banyak lagi. Hal-hal batasan seperti ini tentu saja untuk sebagian orang mungkin agak meresahkan. Tapi itu konsekuesinya. Shared hosting juga hanya mempunyai 1 IP address dan dipakai ramai-ramai. Tidak seperti VPS yang tiap orang punya minimal 1 statik IP address.

Segi maintenance

Apa itu maintenance? Segi maintanance itu simpelnya seperti pengecekan berkala dan penyempurnaan website content atau script code anda. Bisa dibilang butuh penyempurnaan secara berkala contoh seperti kalau anda pakai wordpress maka perlu upgrade ke versi yang lebih baru, anda pakai plugin perlu di up to date secara berkala, kemudian menerapkan security tambahan untuk memperkuat website anda, dsb. Untuk pengguna VPS harus memperhatikan ini dan kalau bisa ada Sys admin yang membantu.

Kalau shared hosting rata-rata semuanya sudah di set dan dibiarkan begitu saja. Kecuali website si pengguna berefek ke banyak pengguna lainnya baru para staff penyedia bertindak. Contoh, websitenya ke hack dan mengirimkan banyak spam, ada aduan file hak cipta, dsb. Toh biasanya kalau kena hack atau malware si staff penyedia tidak dapat dan tidak mau berbuat banyak. Biasanya solusinya ya hapus semua dan taruh yang baru wkwkwk, dukanya pakai shared hosting.

Nah, setelah dijabarkan secara singkat di atas semoga bisa memberikan pencerahan pada teman-teman antara shared webhosting dan VPS. Semua itu tergantung dari modal yang akan kalian keluarkan. Kalau saya lebih suka VPS. Mungkin jika ada yang mau dibantu setup dan rekomendasi bisa konsultasi atau bertanya dengan saya melalui email atau komentar topik post ini. Email bisa di lihat di halaman About me.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *