Apa?! Topiknya tentang bus lagi?! Hohoho, sorry. Tapi saat ini lagi asyik membahas tentang bus. Terlepas juga teman saya yang kadang suka bertanya tentang bus Transjakarta, jadi biar saya jelaskan kemudian simpan di blog juga, itung-itung untuk arsip deh.
Mau jalan-jalan ke jakarta atau sedang mencari suatu alamat di jakarta? Atau saat ada panggilan kerja di daerah Jakarta? Udah deh, saya sarankan lebih baik anda memakai transportasi umum saja. Kenapa? Bisa anda lihat deh jalanan di Jakarta seperti apa macetnya. Eits, tidak hanya itu saja. Bisa dilihat sendiri sedahsyat apa polusi udara dari asap kendaraan. Makin padat suatu daerah yang menggunakan kendaraan, otomatis polusi dari kendaraan itu makin tinggi. Mau sehat?
Kalau sudah lihat faktanya barusan, makanya sangat disarankan naik transportasi umum. Apa saja? Untuk jakarta sendiri, ada bus biasa, ada bus Transjakarta dan kereta commuter line. Semua moda transportasi ini selalu siap sedia di jakarta. Sebenarnya saya mau sih menceritakan tips dari ketiga transportasi ini, namun karena tema topik kali ini hanya bus Transjakarta saja, jadi kita hanya akan membahas 1 saja.
Bus Transjakarta mulai beroperasi dari pagi hari hingga malam hari. Lebih tepatnya dari jam 05.00 pagi hingga 23.00 malam. Dengan rata-rata 5-10 menit waktu tunggu bus. Untuk beberapa faktor tertentu bisa mencapai 15-20 menit waktu tunggu bus, seperti jam kerja sore hari (macet tuh) atau pada saat gangguan bus (mogok, mesin rusak, dll).
Nah, untuk menaiki bus si merah dan si biru ini, kita harus naik haltenya yang berada di tempat-tempat strategis. Kemudian membeli tiket di halte terdekat. Harga tiket secara normal adalah Rp 3.500, namun pada jam tertentu (di bawah jam 07.00 pagi) harga tiket adalah Rp 2.000. Harga tiket ini berlaku 1x bayar ke semua akses halte koridor busway selama anda belum keluar halte.
*Info ya, ada beberapa koridor busway yang melayani 24 jam, namun durasi tunggu 30-60 menit sekali.
Tapi beberapa halte memberlakukan kebijakan hanya bisa menggunakan etiket saja. Apa itu etiket? Etiket (electronic ticket) adalah suatu metode pembayaran yang kini telah diterapkan pada semua halte bus transjakarta. Etiket bisa anda dapatkan melalui tiap halte busway atau melalui bank kesayangan anda. Untuk pembelian pertama, harganya antar Rp20.000 hingga Rp25.000, saya lupa tuh. Kartu etiket itu nantinya bisa diisi ulang kembali pada halte busway atau pada ATM bank masing-masing.
Sebenarnya sangat direkomendasikan agar anda membeli etiket sebagai metode pembayaran yang aman, cepat dan praktis. Tidak perlu antri beli tiket, tinggal sentuh (tap) langsung pergi. Mudah. Beberapa halte busway ada yang tidak menerima tiket fisik loh.
Oh ya, mungkin sebagian dari anda sudah ada yang tahu tentang bus Scania? Yap, bus baru yang didatangkan dari eropa ini beberapa diantaranya memang dioperasikan sebagai bus koridor busway oleh Pemprov DKI Jakarta. Jika beruntung, anda bisa menaiki bus Scania yang berwarna biru besar ini. Gambarnya seperti yang saya pasang di atas.
Saran, saat naik bus transjakarta (TJ) membawa barang seperlunya dan tidak terlalu mencolok. Karena saat bus dalam keadaan penuh, jika kita bawa barang terlalu banyak malah merepotkan orang lain saja. Orang-orang disekitar kita juga menjadi tidak nyaman toh. Pastikan juga selalu cek etiket balance tiap kali mengisi. Kan gak lucu pas mau tap di gate masuk eh balance tidak mencukupi.
Rasanya itu saja yang perlu diperhatikan. Oh ya, yang paling terpenting adalah, walaupun bus transjakarta diawasi oleh petugas namun tetap saja suatu tindak kejahatan selalu terjadi berdasarkan peluang dan kesempatan. Selalu waspada dan sensitif terhadap barang bawaan anda dan lingkungan sekitar anda ya.